dahulu
selalu ku sampaikan padamu
tak usah gelisah kasih
aku pasti menunggumu
hingga warna pelangipun
pudar pucat pasih
hingga matahari tenggelam pada waktunya
kini ingin ku sampaikan
pada angin
hatiku telah berderu pada ombak yang tajam
hampir naas
ku rasa
tikungan itu tidak terlalu tajam
dapat ku hantam
yang dulu tempat landasan risau hati
pernahkah kau bayangakan ?
robekan lukaku sudah jelas menganga
jika pelangi menyinari
sepertinya kata sudah kehilangan makna
karna
setiap kata yang dikeluarkan
bebas untuk dipermainkan
